Jumat, 17 Juli 2009

Indonesiaku Malang

Lagi-lagi Indonesia mengalami musibah yang mencoreng nama bangsa sendiri. Tragisnya hal ini dilakukan oleh bangsa sendiri. Peledakan bom terjadi kembali di Indonesia tepatnya di Hotel JW. Marriot dan Ritz Carlton hari ini tadi (17/07/09). Selain di daerah Mega Kuningan Jakarta, pemboman juga terjadi di daerah Muara Angke. Dalam waktu yang sama peledakan ini terjadi secara bersamaan dan di titik yang berbeda.

Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Kuningan, Jakarta Selatan, hingga Jumat (17/07) siang merawat 36 orang korban ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton.

"Ada sembilan korban baru yang masuk," kata salah seorang perwakilan RS MMC kepada wartawan.

Ia mengatakan, para korban mengalami luka bervariasi, mulai dari luka ringan hingga luka parah. "Ada yang luka parah," katanya.

Enam dari sembilan korban yang baru masuk ke RS MMC yaitu Sarah, Andi Stuart, Peter van Wessel, Max Bon, Gary Ford, Cindy dan Andrew.

Korban lainnya yang lebih dahulu masuk ke RS MMC yaitu Adrianto Maknbu, Catur Rindu, Cho Ing Seng, Dadang Hidayat, Giovanni, Hut Bosco Keung, I Gusti Asu, Jame Makkeba, Junita, Jurika Kartika, Kevin, Linda, Marico, Melisa, Mr William, Noke Kiroyam, Oki Utomo, Peter, Regi Aalstad, Rinaldi Damanik, Scott Mirelles, Shweta Shukila, Simon Louis, Sudargo, Yoga, Yurika, Yurike, Yusuf dan Yusup P.

Di antara para korban tersebut, 16 di antaranya merupakan warga negara asing dan sembilan orang harus menjalani operasi.

Keluarga korban terus berdatangan ke MMC untuk mengecek keberadaan anggota keluarga mereka.

Sementara itu salah seorang perwakilan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengatakan pihaknya siap membantu peralatan, obat-obatan tenaga medis dan mobil ambulance untuk menolong para korban ledakan bom Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton Hotel.

Kabarnya aksi pemboman ini sengaja dilakukan sebagai ancaman teror pilpres indonesia 2009, hal ini diperkuat dengan bukti yang dipaparkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berupa scan video para teroris yang berlatih menembak dengan foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai sasaran target latihan tembak. Dikemukakan bahwa ancaman teror yang diungkap oleh badan intelegent ini sudah ada sebelum kejadian peledakan dua hotel ternama di Jakarta ini.

Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menjenguk korban yang dilarikan ke RS. MMC, RS. Medistra, dan RS. Pertamina Jakarta beberapa jam setelah kejadian pemboman tersebut. Presiden ditemani oleh gubernur Jakarta, Fauzibowo, memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para korban peledakan bom tersebut.



Presiden mengutuk keras perbuatan teroris yang dipandang sebagai tindakan tidak bertanggungjawab ini. Pada saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan pidato kepresidenannya dapat dilihat kekecewaan akan musibah ini, karena hal ini menjadikan usaha keras bangsa selam 5 tahun ini menjadi sia-sia. Kemajuan yang telah diraih oleh masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono akhir-akhir ini dibayar dengan kemunduran nama baik negara melalui aksi teroris ini. Presiden berjanji akan mengungkap para pelaku teroris ini secepatnya.

Diduga dalam aksi terorisme ini pihak Mabes Polri melacak adanya aksi bom bunuh diri. Seorang lelaki misterius tiba-tiba berjalan cepat menuju restoran di lobi Hotel Ritz Carlton. Pria tersebut membawa 2 tas hitam sambil mengenakan topi dan jas hitam. Selang 40 detik kemudian bummm...restoran di lobi tersebut meledak.

Peristiwa ini disaksikan oleh salah seorang pegawai hotel Ritz Carlton, Jumat (17/7/2009). Kejadian saat itu berlangsung sangat cepat.

Menurut dia, pria berbadan tinggi dan tegap itu turun dari lift dan berjalan memasuki restoran dengan gerak-gerik yang sangat mencurigakan. Dilihat dari postur tubuhnya, diduga ia adalah seorang warga asing.

Pria misterius itu mengenakan kacamata hitam, topi hitam dan jas hitam. Tas yang dibawa merupakan tas ransel yang dikenakan di depan serta tas travel bag yang diseret.

Pihak kepolisian belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Namun diduga kuat pria tersebut adalah pelaku pengeboman. Jika ini benar, indikasi pengeboman bunuh diri semakin terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar